Bisnis kedai kopi atau coffee shop dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan yang cukup pesat. Namun demikian peluang untuk menjadi bagian dari bisnis tersebut masuk terbuka lebar, terlebih jika mampu menciptakan pasar baru dan merebut pasar yang sudah ada lewat kemampuan dalam melakukan branding kedai kopi.
Alasan yang membuat peluang untuk terjun di bisnis kedai kopi atau coffee shop masih terbuka lebar karena adiksi masyarakat Indonesia tentang kopi saat ini menempati urutan kedua setelah rokok. Artinya, segmen pasar masih sangat bagus selama kita mampu memanfaatkan setiap celah yang ada.
Alasan kedua karena Indonesia tercatat sebagai produsen kopi terbesar ketiga di dunia, namun tingkat konsumsi masyarakatnya terhadap kopi masih relatif rendah yaitu sekitar 1,2 kg perkapita pertahun. Angka tersebut masih di bawah tingkat konsumsi masyarakat Amerika terhadap kopi yang mencapai 4,3 kg perkapita, Austria dengan 7,6 kg perkapita serta Belgia yang mencapai 8,0 kg perkapita. Padahal ketiga tersebut bukan produsen kopi, melainkan hanya importir.
Merujuk pada data yang ada tersebut, mereka yang ingin bergelut dengan usaha kedai kopi atau coffee shop tidak akan kesulitan untuk mendapatkan biji kopi pilihan dan terbaik dengan harga yang relatif murah.
Selain itu, masih rendahnya tingkat konsumsi masyarakat Indonesia terhadap kopi, memunculkan peluang untuk membentuk pasar baru dengan meningkatkan tren mengkonsumsi kopi lewat serangkaian promosi aktif serta branding kedai kopi.
Langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk melakukan branding kedai kopi? Berikut beberapa diantaranya.